Memilih Kasih Sayang
Tulisan ini adalah sebuah renungan yang diceritakan oleh Armand Maulana pada sebuah acara inspirasi pagi di NET. TV, awal September 2014. Saya mencoba menuliskan kembali dan mengekalkan kebaikan atasnya.
—
Memilih Kasih Sayang
Suatu ketika, seorang wanita pulang ke rumahnya dan mendapati ada 3 orang lelaki berjanggut lebat duduk di depan rumahnya.
Wanita itu kemudian berkata,
“Aku tidak mengenal kalian, tetapi kalian sepertinya orang baik dan nampak lelah. Mari masuk saya sediakan makanan untuk
kalian.”
Salah seorang lelaki itu bertanya, “Apakah suamimu dirumah?”
“Belum, dia belum pulang”, jawab wanita itu.
“Jika demikian, kami akan menunggu saja diluar hingga suamimu pulang”, ujar lelaki tersebut.
Tak lama kemudian, suami dari wanita tersebut pulang dan mengijinkan mereka masuk. Wanita itu beranjak kembali menemui tiga lelaki yang masih berada di depan rumah. Dia mempersilakan tiga lelaki itu untuk masuk. Namun salah satunya berkata,
“Mohon maaf nyonya, saat ini kami tidak bisa masuk bersamaan. Suamimu harus memilih salah satu dari kami untuk masuk terlebih dahulu. Begitu aturannya.”
Dia lalu menjelaskan, bahwa mereka memiliki tiga nama, Kekayaan, Kesuksesan dan Kasih Sayang.
Wanita tersebut masuk kembali dan menyampaikan hal ini kepada suaminya. Suaminya agak heran, namun kemudian memutuskan untuk mengundang Kekayaan masuk terlebih dahulu. Sang istri merasa keberatan dan berkata,
“Mengapa engkau tidak mengundang Kesuksesan lebih dahulu suamiku? Aku rasa kita membutuhkan dia untuk keberhasilan panen yang sedang kita tunggu dari lahan pertanian kita”, ujar sang istri.
Tiba-tiba sang anak keluar dan ikut menyampaikan pendapatnya,
“Tidak ayah, sebaiknya ayah mengundang kasih sayang terlebih dahulu! Pasti rumah kita akan dipenuhi dengan kehangatan kasih sayang”, tegas sang anak.
Sang ayah kemudian setuju dengan pendapat anaknya tersebut, lalu meminta istrinya mengundang Kasih Sayang untuk masuk. Sang wanita tersebut kemudian berkata kepada tiga lelaki yang masih menunggu di depan rumah,
“Siapa diantara kalian yang bernama Kasih Sayang?”
Seorang lelaki kemudian bangkit dari tempat duduknya dengan bersemangat. Ketika sang wanita mempersilakan dia masuk, secara bersamaan dua orang lelaki lainnya ikut berdiri dan mengikuti.
“Mengapa kalian ikut? Bukankah kami hanya mengundang si Kasih Sayang?”, tanya wanita tersebut heran.
Si Kekayaan dan Kesuksesan berkata,
“Jika anda mengundang Kasih Sayang kedalam kehidupan anda, maka kami akan mengikuti kemanapun ia menuju tempatnya.”
—
Pertama kali di posting pada 3 September 2014