Ferdian Adi

Jurnal Makna dan Inspirasi
ditampar pengamen

DITAMPAR PENGAMEN DI JOKTENG KULON

Selepas ashar penuntas hari ini, saya meluncur menuju tempat bekerja kekinian katanya. Lengkap dengan kursi-kursi dan meja nyaman, terminal listrik, koneksi internet kencang dan pemuncaknya adalah racikan kopi yang juga menganut mahzab kekinian. Atas nama libur tanggal merah dengan deadline kerja yang masih mengintai, apalah daya perlu suasana untuk menikmatinya.

Sambil menyusur Wirobrajan dan Suryowijayan saya termenung. 9 Mei 2024. Benar-benar sebuah hari di penghujung Syawwal 1445 Hijriah. Hari terakhir Syawwal. Yang rasanya hari-hari Ramadhan masih begitu erat mendekap. Reguk hangat segelas teh penghikmat berbuka puasa juga masih lekat harumnya. Ingatan sujud dan bangun tarawih berjamaah seperti selaksa rindu, meski kadang mata begitu berat. Selintas hati seperti merasa puas. Padahal ada begitu banyak rentang waktu ibadah yang tak sebenar-benarnya tuntas. Ada kesan yang dinikmati seperti ibadah-ibadah itu cukup sudah.

Saat berhenti di sudut Pojok Benteng Kulon, mata ini tertumbuk pada seorang laki-laki dibawah lampu lalu lintas. Duduk nyaman memangku gitar dan mulai memetiknya dengan melodi yang tidak asing dan begitu menarik. Sound system-nya memperkuat lirik yang kemudian terlantun dari suara lelakinya,

“Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih”
“Suci lahir dan di dalam batin”
“Tengoklah ke dalam sebelum bicara”
“Singkirkan debu yang masih melekat, ho-o”
“Singkirkan debu yang masih melekat”

Dududu-dudu
Dududu-du, hooo
Ho-o, hooo, ho-oo

Anugerah dan bencana adalah kehendak-Nya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya, oh-oh
Adalah Dia di atas segalanya……………………………………………………….

Lagu yang sudah sedemikian sering terdengar. Juga begitu banyak yang memaknai. Namun sore ini pada lantunan pengamen modern ini, liriknya benar-benar menampar saya. Tentang lintasan perasaan-perasaan cukup atas Ramadhan yang berlalu dan Syawwal yang berakhir. Bicara pada hati tentang manisnya iman, tanpa menengok lebih dalam, debu kebanggaan yang melekat meski tak terucap.

Kebahagiaan dan nikmat sepanjang Syawwal adalah bagian terlupakan dari kesadaran. Sesungguhnya ujian istidraj itu bisa menjadi bencana. Terpekur kembali jiwa ini telah menuliskan:

bukan

ow.. kita jadi bukan karena diri
Tuhan yang ijinkan!
ow.. kita kuasai bukan karena nyali
Tuhan yang tenagai!
ow.. kita berpakaian suci bukan karena luhurnya hati
Tuhan yang tutupi!

magelang, 30.01.2024, 19.05

tuhan yang izinkan

Kalau saja lampu lalu lintas itu tidak menghijau, ingin rasanya masih berhenti dan merunuti makna dari lelaki yang melakukan aktivitas “busking” itu. Lirik-lirik akhirnya yang sayup-sayup masih menampar saat saya memacu kendaraan bermotor itu…

Adalah Dia di atas segalanya, oh-oh
Adalah Dia di atas segalanya……………………………………………………….

Maka sambil terus berkendara melawati Plengkung Gading dan Pojok Benteng Wetan menuju Taman Siswa, saya merenungi tamparan itu. Mengingati pula kalimat-kalimat salah seorang pembicara dalam kajian tarawih pada sebuah malam Ramadhan yang lalu. Beliau menegaskan,

“Kebanyakan dari kita merasa cukup, bangga dan rutin membuat rencana serta melakukan ibadah-ibadah lahiriah. Pulang pergi ke masjid dengan seksama. Mengenakan simbol-simbol keshalihan. Berkata-kata fasih tentang dalil dan aturan-aturan.”

“Tapi banyak sekali dari kita juga lupa, menyemai, menanam dan merawat ibadah-ibadah batiniah. Membenak diri telah sempurna menjalankan kaidah. Mengikuti aturan-aturan baku dan menjadi kaku.”

“Begitu mudah memelihara prasangka, menghakimi dengan sudut mata dan melabeli kebenaran menjadi hak prerogatifnya.”

“Pada akhirnya tak menyadari, ibadah-ibadah lahiriah itu telah menjadi fatamorgana.”

..

Menjelang tiba ditempat bekerja kekinian itu, saya bersenandung kecil,

“Kita mesti berjuang memerangi diri”
“Bercermin dan banyaklah bercermin”
“Tuhan ada di sini, di dalam jiwa ini”
“Berusahalah agar Dia tersenyum, ho-o”
“Berusahalah agar Dia tersenyum


Bugisan, 9 Mei 2024, 22.00

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *