Ide Adalah Saya dan Anda
Kemarin saya diundang bergabung dengan sebuah komunitas menulis. Sebuah komunitas di situs Facebook yang dibangun oleh Pak Ersis Warmansyah Abbas. Senang rasanya bersahabat dengan seorang penulis saat saya memang sedang ingin belajar menulis lebih baik lagi. Seperti biasa setelah bergabung dengan sebuah komunitas di facebook maka saya segera mengecek ada topik hangat apakah yang sedang dibicarakan. Ternyata Pak Ersis baru membuat satu buah topik tentang menulis memula dan dimulai dengan pertanyaan: Apakah ide itu sebenarnya?
Terlintas begitu saja, saya menjawab bahwa ide itu adalah kita. Kita ada juga merupakan hasil pemikiran ide. Jadi keberadaan kita kemudian disempurnakan dengan berpikir dan belajar, untuk kemudian mampu menceritakan hasil belajar kita sebagai ide, lewat tulisan. Ya, itu juga sekedar pendapat saya yang mengambil satu sudut pandang. Jadi keliru atau tidak itu terserah nanti. Karena saya yakin setiap pendapat individu akan memunculkan ide yang lain. Saya bicara masalah ide secara umum. Wah, semuanya tentang ide ya. Jadi itulah topik yang ingin saya bicarakan (lagi).
Ide membawa banyak kemanfaatan dalam kehidupan kita. Seluruh aspek kehidupan kita saat ini dipenuhi dengan hasil pengembangan ide. Perkembangan pola kehidupan manusia juga merupakn produksi ide yang tak pernah habis, selama kebutuhan menjadi prinsip utama. Baik pokok maupun yang sekunder senang-senang saja. Begitu banyak hasil penemuan seseorang yang berawal dari sebuah ide kecil kemudian memberikan kemanfaatan besar untuk masyarakat luas. Pengusaha yang berhasil dan mencapai kesuksesan finansial juga merupakan orang-orang yang jeli menangkap peluang bisnis dan menggali ide terbaik untuk bisnisnya. Demikan halnya sebuah tulisan yang membangun dan populer dikalangan pembaca adalah hasil ramuan ide yang dahsyat dari penulisnya.
Munculnya ide tidak hanya seperti sebuah apel yang jatuh dari pohonnya, meskipun kejadian tersebut justru menginspirasi Isaac Newton untuk mencetuskan teori gravitasi. Maksud saya adalah bahwa ide terbaik dimulai dengan pengamatan dan hasil berpikir mendalam. Adakalanya sebuah ide berawal dari hal yang sangat sederhana. Namun bila seseorang tidak membacanya dengan seksama, maka yang ada hanyalah hal biasa. Seperti halnya Isaac Newton diatas, dia mampu membuat hal yang biasa dilihat orang menjadi luar biasa ketika dia berusaha membaca dan berpikir. Ya, membaca bukan hanya baris-baris tulisan dan kata-kata. Membaca makna dan hikmah yang tersirat dan tersurat menjadi kekuatan akal dan hati bila dilatih senantiasa. Oleh karenanya, wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW adalah “Iqro”. BACALAH.
Latihan untuk menjaring ide, Alhamdulillah, kemudian saya coba biasakan. Apalagi memiliki blog yang harus diisi rutin dengan kemanfaatan. Saat melakukan perjalanan, melewati tempat-tempat yang biasa dilewati oleh ribuan orang lainnya setiap hari saya berusaha untuk “membaca” lebih dalam. Rasanya mengasyikkan karena saya menemukan hal-hal yang baru setiap hari. Betul, anda jangan salah sangka. Karena setiap tempat meskipun nampak sama begitu-begitu saja setiap hari, bila anda mencoba berpikir lateral dan dari banyak sisi, anda bisa menemukan hal-hal yang lain, hal yang baru. Lebih lanjut lagi sebenarnya saya ingin bisa berpetualang ke banyak tempat. Namun apa daya waktu dan duit di kantong belum mengizinkan J. Karena dengan mengunjungi tempat-tempat baru, kita akan menyuntikan kesegaran untuk ide yang sudah ada ataupun menggali ide baru.
Berbincang-bincang dengan siapapun menjadi saat favorit untuk saya menggali ide. Secara alamiah, biasanya perbincangan pun akan menjadi hal yang bermanfaat karena memiliki tujuan akan ide. Otak kita menyimpan hal-hal yang luar biasa. Apalagi bila bertemu dengan otak orang lain yang juga menyimpan banyak hal. Maka hargailah setiap pribadi. Bahkan dari seorang sahabat yang dia bersekolah di SLB dan memiliki lemah mental, saya bisa menghikmati adanya ide. Kuncinya adalah menempatkan mereka tetap sebagai orang yang penting. Kemudian silaturrahmi menjadi utama.
Membaca tulisan menjadi sebuah kelaziman bagi saya dan mungkin juga anda dalam pendalaman ide dan pengembangannya. Tulisan tentang apa saja. Media yang mewakilinya secara umum biasanya adalah surat kabar. Disana terdapat berita dan rubrik apa saja. Alhamdulillah, media internet lebih memperluas wawasan, wacana dan pencarian ide. Begitu luas dan cepatnya informasi yang bisa didapatkan sehingga seseorang pernah berkata bahwa “everything is in Google”. Saat ini komunikasi dan bertukar ilmu pun lebih mudah digunaan dengan adanya konsep blog yang telah menggurita.
Jadi secara pribadi saya tidak bisa lagi mengatakan tidak ada ide. Ide ada setiap waktu dan disetiap tempat. Pembacaan terhadap ide itulah yang harus dilatih. Seperti iklan-iklan yang berkata-kata pada kita bahwa ide bikin hidup lebih hidup. Mengapa harus mencari dan memiliki ide? Karena anda begitu berharga.
- Diposting pertama kali pada 5 Juni 2009