Menemukan Hal Baru Setiap Hari
Akibat keasikan menulis hanya untuk product review dan bermacam-macam artikel marketing, walhasil jurnal online yang satu ini hampir satu tahun kosong. Alasannya ada saja. Alhamdulillah, saya berusaha aktifkan kembali kegiatan yang juga mengasah kemampuan mengkomunikasikan ide, pemikiran, perasaan dan pesan-pesan yang semoga membangun.
Dulu sekali sebelum mengenal fungsi blog yang ternyata bisa menjadi media luar biasa, saya sama sekali tidak menyukai. Bisa jadi karena isi blog yang saya dapati waktu itu banyak ditulis gadis-gadis galau yang bahkan istilah galau belum sepopuler sekarang :D. Konten blog mereka biasanya curhat dan gaya tulisan buku harian yang kadang menurut saya terlalu personal. Meski esensinya blog pun adalah jurnal harian. Tapi memang itu pilihan, karena media blog sendiri bebas siapapun bisa membuat dan mengakses dan mengisinya.
Kalau bagi saya, setidaknya ada makna didalam setiap karya yang dituangkan. Saya pikir nggak terlalu berlebihan lah jika niatnya demikian. Dari dulu sampai sekarang, saya kadang juga tidak menyangka. Meski hanya satu dua orang, yang saya pun tidak pernah berjumpa dan tidak tahu mereka tinggal dimana, ada apresiasi yang sungguh membuat bahagia.
Mereka mengirimkan pesan betapa senang dengan tulisan dan merasa terinspirasi. Berkawan dengan saya meski hanya via social media dan seakan seperti sahabat lama yang berjumpa. Saya merasa bahagia, karena niat berbagi makna sampai juga dihati mereka. Lebih penting lagi, jika makna itu bisa menjadi amal jariyah bagi saya. Itu saja pamrih saya kepada Allah Ta’ala.
Hal tersebut sejatinya memotivasi saya untuk berusaha menuturkan inspirasi. Sebenarnya inspirasi tersebut bukan dari saya pribadi, tetapi pengalaman dan peristiwa yang saya rekam dan menjadi tulisan. Saya berusaha menghikmati, sesederhana apapun sebuah hal, saya pikir ada makna yang bisa kita gali dan jadikan pelajaran. Bisa jadi hal-hal sepele sebenarnya bisa menggugah hati dan jiwa. Menstimuli kesadaran tidak mesti bertumpuk-tumpuk kitab kawan.
Sayangnya saya tidak konsisten. Sehingga, seperti saya ungkapkan diawal, dengan segudang alasan, saya tidak berusaha menggenggam makna. Memang butuh pembiasaan ketika menulis dikehendaki sebagai sebuah kebiasaan. Katanya kalau kita melakukan pembiasaan selama 40 hari, baru hasilnya signifikan.
Pembiasaan yang saya lakukan saat ini adalah mencoba mempraktekkan afirmasi untuk mendapatkan ide tulisan. Bisa jadi bagi yang sudah ahli menulis cara ini bukan untuk anda. Sejak pertama membiasakan menulis, saya memang mencari inspirasi. Layaknya blogger lain, mencari inspirasi untuk tulisan ada berbagai macam cara. Cuma kadang saya suka menemukan kejutan-kejutan sederhana yang bisa dijadikan bahan menulis. Menulis yang menginspirasi.
Sehingga tidak semua cara menurut saya, bisa menghasilkan tulisan yang menginspirasi. Pun saya membuat cara sendiri. Ternyata proses afirmasi tidak hanya di praktekkan untuk meraih cita-cita atau tujuan-tujuan besar. Untuk menulis, saya melakukan afirmasi bahwa ada inspirasi baru setiap hari. Entah dari mana asalnya, beberapa hari ini, saya menemukan gairah inspirasi untuk menulis dari hal-hal sederhana. Mungkin sepele, namun seperti jatuhnya apel dari pohon yang dilihat oleh Isaac Newton, ada inspirasi penuh makna bahkan bisa membesarkan kita.
Mengobrol dengan Sayuti di warung mie adalah hal yang sederhana. Hanya sebentar dan hanya berbincang tentang bisnis kecil-kecilan, bukan prospectus retail ataupun property yang berdentang-dentang loncengnya di kalangan wirausaha saat ini. Bukan juga bisnis networking yang menjanjikan quantum revenue, meski hal itu realistis dan mungkin.
Tetapi saya sangat antusias dan menemukan inspirasi tulisan yang semoga bisa menginspirasi. Itupun muncul ketika beberapa tulisan diawal 2014 saya anggap sebagai pemicu untuk mendapatkan kembali kebiasaan menulis. Itu memang saya pikirkan dan afirmasikan, bahwa saya harus mendapatkan sesuatu yang baru untuk saya tulis esok hari.
Beberapa waktu yang lampau pun tulisan saya banyak terinspirasi dari hasil berbincang di meja makan bersama keluarga. Duduk bersama seorang penjual siomay. Berbagi cerita dengan seorang penebang pohon besar di hutan. Menunggu hujan reda di pinggir jalan. Status seseorang di Facebook. Perjalanan-perjalanan yang saya lakukan. Hingga celoteh kecil anak lelaki saya.
Sesederhana itu saja. Menulis dari hati saja. Jika ada yang mengapresiasi, ya Alhamdulillah. Jika ada yang menganggap tulisan ala kadarnya, it’s fine also. Tulisan ini pun saya tujukan untuk beberapa kawan muda yang salah satunya juga bertanya begini,
“Aku dah beli domain bang, buat blog pribadi, tapi bagaimana caranya bisa membuat tulisan sih?”
Maksudnya adalah tulisan yang bisa dibuat untuk blog pribadi mereka juga. Ya, seperti ini saja bro…(semoga ente baca bro..hihihi). It so simple bro, seperti ngomong saja ketika menulis. Tapi ngomong yang bermakna laah..Nggak usah takut dikritik. Blog ente sendiri kok, editornya ya ente sendiri. Terbit atau enggak itu kuasa ente juga.. 😀 :D. Yang pasti, banyak juga membaca bro…
Temukan makna dari hal sederhana setiap hari. Genggamlah makna itu sebagai inspirasi. Tuangkan dalam bentuk karya kata-kata. Hikmati dengan bahagia untuk bisa membuatnya penuh inspirasi dan cinta. Itu affirmasi saya sih..hehe.
—
Pertama kali di posting pada 1 Agustus 2014